![]() |
Kunjungan santri MBS Trenggalek ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Trenggalek/ foto: Candra |
mbsmu.com — Suasana pagi di Kampus Putri Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek, Sumbergedong, tampak berbeda dari biasanya. Sekitar pukul 08.10 WIB, santriwati kelas 1 dan 2 SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek, juga kelas 4 dan 5 MA Muhammadiyah Trenggalek berbaris rapi, bersiap melangkahkan kaki menuju Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Trenggalek, Senin (5/5/25). Kegiatan ini merupakan kunjungan literasi yang bertujuan menumbuhkan minat baca dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan sejak dini.
Dengan semangat yang menyala, para santri menempuh perjalanan sekitar dua kilometer secara beriringan, didampingi para musyrifah dan koordinator kegiatan, Ustadzah Candra Dwi Aprida. Sesampainya di Perpusda, para santri langsung diarahkan untuk mengeksplorasi berbagai sumber bacaan, mulai dari buku cerita, ensiklopedia, buku sejarah, hingga majalah anak.
Kegiatan utama yang dilakukan di Perpusda adalah membaca bebas, di mana para santri diberi kebebasan memilih bacaan sesuai minat masing-masing. Beberapa santri terlihat antusias membuka lembar demi lembar buku yang sebelumnya belum pernah mereka temui. Suasana ruang baca pun menjadi hidup, dipenuhi bisikan kagum dan tanya jawab ringan antara santri dan pembimbing.
Salah satu santri kelas 4, Hafsah Elka Pangestu, berbagi cerita tentang pengalamannya. Dengan mata berbinar, ia berkata, “Saya senang sekali bisa ke Perpusda. Saya membaca ensiklopedia tentang bumi. Banyak hal baru yang saya pelajari, terutama tentang lempeng tektonik dan gunung berapi. Saya memang suka pelajaran geografi, jadi rasanya menyenangkan bisa memahami lebih dalam lewat buku-buku ini.”
Menurut Candra Dwi Aprida, kegiatan ini dirancang untuk memperluas wawasan santri di luar buku pelajaran. “Kami ingin para santri merasakan bahwa dunia buku itu luas. Di perpustakaan, mereka bisa menjelajah ke berbagai bidang ilmu sesuai minatnya. Ini penting untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat belajar seumur hidup,” ujarnya.
Sekitar pukul 10.30 WIB, kunjungan ditutup dengan sesi refleksi singkat dan foto bersama. Para santri pun kembali berjalan kaki menuju kampus dengan wajah-wajah penuh semangat dan cerita. Meskipun terik matahari mulai menyengat, langkah kaki mereka tetap ringan—seolah ilmu yang mereka dapatkan hari itu menjadi bekal yang membahagiakan.
Kunjungan ini menjadi salah satu upaya MBS Trenggalek dalam membangun budaya literasi di kalangan santri, dengan harapan dapat melahirkan generasi pembelajar yang gemar membaca, berpikir kritis, dan cinta ilmu pengetahuan. [Tim Redaksi]
Untuk melihat keseruan kami, lihat di sini
COMMENTS