mbsmu.com Oleh : Ust. Anang Wahid Cahyono, Lc. M.H.I. Assalamu'alaikum Wr.Wb. Saudaraku yang dirahmati Allah swt. Mengawali kajian ...
mbsmu.com
Oleh : Ust. Anang Wahid Cahyono, Lc. M.H.I.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Saudaraku yang dirahmati Allah swt. Mengawali kajian kita kali ini, mari kita simak firman Allah swt berikut :
"Dan diantara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang -orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu ** melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal)".(QS al-Baqarah 165)
Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah swt.
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seorang mukallaf (orang yang telah terbebani aturan-aturan Allah) akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di hari perhitungan amal. Jika baik akan dibalas dengan kebaikan pula, pun sebaliknya. Oleh karena itulah, Allah memerintahkan setiap hambanya untuk melaksanakan perintah, dan menjauhi larangan, bukan untuk kepentingan Allah, tetapi kembali untuk kemaslahatan manusia itu sendiri. Begitu juga dengan perbuatan maksiat, maka dosanya akan ditanggung oleh pelakunya sendiri. Allah swt berfirman:
“Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya". (QS al-Mudatsir 38)
Dosa syirik merupakan dosa terbesar dalam agama, sehingga Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Orang-orang yang menyekutukan Allah swt, dia akan kekal di dalam neraka.
Al-Qur’an menceritakan, bahwa orang-orang yang masuk ke dalam neraka Jahannam memiliki 3 permintaan (yang sia-sia). Hal ini disebabkan karena mereka tidak sanggup menanggung siksa yang diberikan di dalam neraka.
Permintaan pertama, Agar diringankan siksanya sehari saja
Mereka berkata keapada para penjaga neraka Jahannam. Disebutkan dalam al-Qur’an:
"Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga- penjaga neraka Jahannam, “Mohonkanlah kepada Tuhan-mu agar Dia meringankan azab atas kami sehari saja.” (al-Ghafir 49)
Pedihnya adzab di dalam neraka, memaksa mereka untuk meminta bantuan kepada para penjaga Jahannam, untuk sudi kiranya mendoakan mereka, yaitu memohonkan kepada Allah agar meringankan siksa yang ditanggung meskipun hanya sehari saja. Lalu Apa jawaban para malaikat penjaga neraka Jahanam? Dalam ayat selanjutnya Allah sampaikan:
“Maka (penjaga-penjaga Jahannam) berkata, “Apakah rasul-rasul belum datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata?” Mereka menjawab, “Benar, sudah datang.” (Penjaga-penjaga Jahannam) berkata, “Berdoalah kamu (sendiri!)” Namun doa orang-orang kafir itu sia-sia belaka. (QS al-Ghofir 50)
Jawaban para malaikat tersebut merupakan pukulan telak, yang sekaligus menambah berat siksa yang mereka rasakan. Ternyata masuknya mereka ke dalam neraka Jahannam adalah kerena ketidak taatan mereka kepada Rasulullah yang telah membawa ajaran tauhid. Sebenarnya hidayah itu ada disekitar mereka, akan tetapi kebaikan-kebaikan yang ada disekeliling mereka itu justru menjauh darinya dari hidayah Allah, punya mata, tapi tak mampu melihat kebenaran, punya telinga, tapi tak mau mendengarkan yang haq.
Betapa kecewanya ketika malaikat itu mengatakan:” berdoalah sendiri ! artinya; kami tidak akan mendoakan kamu, karena doa untukmu adalah kesia-siaan. Wal ‘iyadz billah. Permintaan pertama gagal. Akan tetapi, mereka belum berputus asa agar dapat terhindar dari siksa yang sedang mereka rasakan.
Permintaan kedua, Agar dimatikan.
Mereka datang kepada malaikat Malik, sang kepala penjaga neraka.
"Dan mereka berseru, “Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhan-mu mematikan kami saja.” Dia menjawab, “Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).”(QS al-Zukhruf 77)
Oleh karena tidak tahan menanggung siksa dan sakit yang menimpa dirinya, mereka meminta kepada malaikat Malik, untuk berdoa kepada Allah, agar mereka dimatikan saja.
Dalam kasus dewasa ini, tidak sedikit orang-orang yang melakukan euthanasia, yaitu tindakan sengaja mengakhiri hidup seseorang yang sangat sakit dan menderita (yang diliputi oleh rasa sakit yang tak tertahankan dan tidak bisa disembuhkan) dengan cara relatif cepat dan tanpa rasa sakit untuk alasan kemanusian. Nah yang demikian itu adalah sakit yang dirasakan di dunia, bagaiman dengan pedihnya adzab di neraka? Maka tidak heran ketika mereka minta dimatikan saja, agar selesai dari penderitaan di dalam neraka Jahanam.
Lalu Apa jawab malaikat Malik?
“ Dia (Malik) berkata: sesungguhnya kalian akan tetap tinggal di dalamnya. ( QS azzukhruf 77)
Allah tambahkan dalam FirmanNya:
"Sungguh, Kami telah datang Membawa kebenaran kepada kamu, tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu. (QS al-Zukhruf 78)
Lagi-lagi, jawaban yang sangat menyakitkan dari malaikat Malik. Tapi mereka belumlah berputus asa, dengan menyeru kepada dzat yang maha tinggi Tuhannya para malaikat, jin Manusia yang dahulu mereka sekutukan.
Permintaan ketiga, Agar dikeluarkan dari neraka dan dikembalikan ke dunia.
Mereka memohon kepada Allah:
"Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan kami adalah orang- orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari-nya (kembalikanlah kami ke dunia), jika kami masih juga kembali (kepada kekafiran), sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim.”(al-Mukminun 106-107)
Dengan segala penyesalan, mereka memohon kepada Allah agar dikeluarkan dari neraka, dan dikembalikan ke dunia. Apa jawaban Allah?
"Dia (Allah) Berfirman, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.” (QS al-Mukminun 108)
Jawaban yang benar-benar memutuskan asa ahli neraka. Ketika mereka meminta kepada para malaikat dan gagal, masih ada harapan untuk meminta kepada tuhannya malaikat, akan tetapi setelah Allah menolak permintaan tersebut, pupuslah sudah harapan. Bahkan Allah katakan: jangan lagi bicara denganKu ! tertutup sudah pintu taubat, yang ada hanya siksa dan kepedihan. Wal ‘yadz billah.
Wallahul musta’aan
Oleh : Ust. Anang Wahid Cahyono, Lc. M.H.I.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Saudaraku yang dirahmati Allah swt. Mengawali kajian kita kali ini, mari kita simak firman Allah swt berikut :
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِّلّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلّهِ جَمِيعاً وَأَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ -١٦٥-
"Dan diantara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang -orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu ** melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal)".(QS al-Baqarah 165)
Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah swt.
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seorang mukallaf (orang yang telah terbebani aturan-aturan Allah) akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di hari perhitungan amal. Jika baik akan dibalas dengan kebaikan pula, pun sebaliknya. Oleh karena itulah, Allah memerintahkan setiap hambanya untuk melaksanakan perintah, dan menjauhi larangan, bukan untuk kepentingan Allah, tetapi kembali untuk kemaslahatan manusia itu sendiri. Begitu juga dengan perbuatan maksiat, maka dosanya akan ditanggung oleh pelakunya sendiri. Allah swt berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ -٣٨-
“Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya". (QS al-Mudatsir 38)
Dosa syirik merupakan dosa terbesar dalam agama, sehingga Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Orang-orang yang menyekutukan Allah swt, dia akan kekal di dalam neraka.
Al-Qur’an menceritakan, bahwa orang-orang yang masuk ke dalam neraka Jahannam memiliki 3 permintaan (yang sia-sia). Hal ini disebabkan karena mereka tidak sanggup menanggung siksa yang diberikan di dalam neraka.
Permintaan pertama, Agar diringankan siksanya sehari saja
Mereka berkata keapada para penjaga neraka Jahannam. Disebutkan dalam al-Qur’an:
وَقَالَ الَّذِينَ فِي النَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ادْعُوا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْماً مِّنَ الْعَذَابِ -٤٩-
"Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga- penjaga neraka Jahannam, “Mohonkanlah kepada Tuhan-mu agar Dia meringankan azab atas kami sehari saja.” (al-Ghafir 49)
Pedihnya adzab di dalam neraka, memaksa mereka untuk meminta bantuan kepada para penjaga Jahannam, untuk sudi kiranya mendoakan mereka, yaitu memohonkan kepada Allah agar meringankan siksa yang ditanggung meskipun hanya sehari saja. Lalu Apa jawaban para malaikat penjaga neraka Jahanam? Dalam ayat selanjutnya Allah sampaikan:
قَالُوا أَوَلَمْ تَكُ تَأْتِيكُمْ رُسُلُكُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا بَلَى قَالُوا فَادْعُوا وَمَا دُعَاء الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ -٥٠-
“Maka (penjaga-penjaga Jahannam) berkata, “Apakah rasul-rasul belum datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata?” Mereka menjawab, “Benar, sudah datang.” (Penjaga-penjaga Jahannam) berkata, “Berdoalah kamu (sendiri!)” Namun doa orang-orang kafir itu sia-sia belaka. (QS al-Ghofir 50)
Jawaban para malaikat tersebut merupakan pukulan telak, yang sekaligus menambah berat siksa yang mereka rasakan. Ternyata masuknya mereka ke dalam neraka Jahannam adalah kerena ketidak taatan mereka kepada Rasulullah yang telah membawa ajaran tauhid. Sebenarnya hidayah itu ada disekitar mereka, akan tetapi kebaikan-kebaikan yang ada disekeliling mereka itu justru menjauh darinya dari hidayah Allah, punya mata, tapi tak mampu melihat kebenaran, punya telinga, tapi tak mau mendengarkan yang haq.
Betapa kecewanya ketika malaikat itu mengatakan:” berdoalah sendiri ! artinya; kami tidak akan mendoakan kamu, karena doa untukmu adalah kesia-siaan. Wal ‘iyadz billah. Permintaan pertama gagal. Akan tetapi, mereka belum berputus asa agar dapat terhindar dari siksa yang sedang mereka rasakan.
Permintaan kedua, Agar dimatikan.
Mereka datang kepada malaikat Malik, sang kepala penjaga neraka.
وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُم مَّاكِثُونَ -٧٧-
"Dan mereka berseru, “Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhan-mu mematikan kami saja.” Dia menjawab, “Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).”(QS al-Zukhruf 77)
Oleh karena tidak tahan menanggung siksa dan sakit yang menimpa dirinya, mereka meminta kepada malaikat Malik, untuk berdoa kepada Allah, agar mereka dimatikan saja.
Dalam kasus dewasa ini, tidak sedikit orang-orang yang melakukan euthanasia, yaitu tindakan sengaja mengakhiri hidup seseorang yang sangat sakit dan menderita (yang diliputi oleh rasa sakit yang tak tertahankan dan tidak bisa disembuhkan) dengan cara relatif cepat dan tanpa rasa sakit untuk alasan kemanusian. Nah yang demikian itu adalah sakit yang dirasakan di dunia, bagaiman dengan pedihnya adzab di neraka? Maka tidak heran ketika mereka minta dimatikan saja, agar selesai dari penderitaan di dalam neraka Jahanam.
Lalu Apa jawab malaikat Malik?
قَالَ إِنَّكُم مَّاكِثُونَ -٧٧
“ Dia (Malik) berkata: sesungguhnya kalian akan tetap tinggal di dalamnya. ( QS azzukhruf 77)
Allah tambahkan dalam FirmanNya:
لَقَدْ جِئْنَاكُم بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ -٧٨-
"Sungguh, Kami telah datang Membawa kebenaran kepada kamu, tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu. (QS al-Zukhruf 78)
Lagi-lagi, jawaban yang sangat menyakitkan dari malaikat Malik. Tapi mereka belumlah berputus asa, dengan menyeru kepada dzat yang maha tinggi Tuhannya para malaikat, jin Manusia yang dahulu mereka sekutukan.
Permintaan ketiga, Agar dikeluarkan dari neraka dan dikembalikan ke dunia.
Mereka memohon kepada Allah:
قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْماً ضَالِّينَ -١٠٦- رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ -١٠٧-
"Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan kami adalah orang- orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari-nya (kembalikanlah kami ke dunia), jika kami masih juga kembali (kepada kekafiran), sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim.”(al-Mukminun 106-107)
Dengan segala penyesalan, mereka memohon kepada Allah agar dikeluarkan dari neraka, dan dikembalikan ke dunia. Apa jawaban Allah?
قَالَ اخْسَؤُوا فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونِ -١٠٨-
"Dia (Allah) Berfirman, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.” (QS al-Mukminun 108)
Jawaban yang benar-benar memutuskan asa ahli neraka. Ketika mereka meminta kepada para malaikat dan gagal, masih ada harapan untuk meminta kepada tuhannya malaikat, akan tetapi setelah Allah menolak permintaan tersebut, pupuslah sudah harapan. Bahkan Allah katakan: jangan lagi bicara denganKu ! tertutup sudah pintu taubat, yang ada hanya siksa dan kepedihan. Wal ‘yadz billah.
Wallahul musta’aan
Ust. Anang Wahid Cahyono, Lc. M.H.I.
- Alumni Al Azhar Cairo - Mesir
- Direktur MBS Trenggalek
- Wakil Ketua PDM Trenggalek
- Dosen Syari'ah IAIN Tulungagung
COMMENTS