![]() |
Penyampaian materi Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disampaikan oleh Yumnan Abadi, M.Pd/foto: Candra |
MBSMU.com – Materi Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disampaikan oleh Yumnan Abadi, M.Pd., Pengawas Madrasah Aliyah Kemenag Kabupaten Trenggalek, dalam kegiatan Bimbingan Teknis PM & KBC di Aula MAN 1 Trenggalek, Senin (11/8/2025).
Yumnan menegaskan bahwa kurikulum adalah keniscayaan untuk berubah.
“Jangan berpikir statis, apa dampaknya? Kita ketinggalan sepur (kereta),” ujarnya.
Menurutnya, KBC yang digagas Kemenag bukan untuk menandingi kurikulum yang ada, melainkan untuk melengkapi dan menyempurnakan, khususnya dalam penanaman nilai-nilai karakter.
KBC mengusung Panca Cinta yang urutannya harus konsisten:
1. Cinta kepada Allah dan Rasul
2. Cinta Ilmu
3. Cinta Lingkungan
4. Cinta Diri Sendiri dan Sesama Manusia
5. Cinta Tanah Air
Sementara itu, Deep Learning menjadi pendekatan pembelajaran yang bermakna, berkesadaran, dan menggembirakan. “Dua pendekatan ini tidak menandingi, tapi saling menguatkan. Rujukannya tetap Kurikulum Merdeka,” tegas Yumnan.
Ia menjelaskan bahwa pembelajaran mendalam memiliki kerangka pedagogis praktis, lingkungan belajar yang kondusif, pemanfaatan TIK, dan kemitraan pembelajaran. Taksonomi yang digunakan adalah Taksonomi SOLO dengan fokus membentuk profil lulusan yang utuh.
Beliau juga menyampaikan 8 Dimensi Profil Kelulusan (DPL) dalam pembelajaran mendalam, yang dapat dilihat pada gambar berikut:
![]() |
Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam/ foto: Internet |
Untuk lebih jelasnya, ia merujuk pada Permendikdasmen (Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) Nomor 10, 11, 12, dan 13 Tahun 2025 yang mengatur berbagai aspek pendidikan dasar dan menengah. Nomor 10 membahas Standar Kompetensi Lulusan, Nomor 11 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Nomor 12 mengenai Standar Isi Kurikulum, dan Nomor 13 tentang Struktur Kurikulum dan Pembelajaran Mendalam.
Implementasi KBC berfokus pada penanaman karakter yang humanis, nasionalis, naturalis, dan toleran. Yumnan juga mengajak guru untuk memiliki Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset).
“Ubah kata ‘tidak’ menjadi ‘belum’. Katakan: ‘Saya belum bisa,’ bukan ‘Saya tidak bisa’,” pesannya.
Pemateri juga memaparkan format integrasi Tema Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), serta panduan penyusunan modul pembelajaran baik untuk kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler.
Target pembelajaran pun diarahkan dari sekadar target performa berbasis nilai (angka) menuju target pembelajaran yang memadukan KBC dan pembelajaran mendalam dengan mengedapankan karakter murid yang dapat disusun dari Capaian Pembelajaran (CP) pada setiap mata pelajaran.
“Niatkan ibadah, mengabdi mencerdaskan anak negeri,” pungkasnya. Di akhir sesi, peserta diminta menyusun struktur kurikulum kelas X, XI, XII, serta jadwal diseminasi di madrasah masing-masing. [Tim Redaksi]
COMMENTS