Prof. Dr. Thohir Luth, MA.: Khusnul Khatimah Bukan Gelar Kematian Terbaik

mbsmu.com – Pengajian Ahad pagi PDM Trenggalek, ahad (4/11) di isi oleh Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Prof. Dr. Thohir Luth, MA. Bertem...

mbsmu.com – Pengajian Ahad pagi PDM Trenggalek, ahad (4/11) di isi oleh Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Prof. Dr. Thohir Luth, MA. Bertempat di halaman MI Muhammadiyah Gandusari, Majelis ilmu yang rutin digelar setiap awal bulan itu dihadiri oleh ribuah jamaah dari berbagai cabang dan ranting Muhammadiyah.

Mengawali ceramahnya, Prof. Thohir menyampaikan apresiasi atas berbagai kemajuan yang diraih oleh PDM Trenggalek. “Saya ucapkan terimakasih atas banyak capaian yang diraih oleh PDM Trenggalek. Terus bergerak dan jangan lelah untuk berjuang di Muhammadiyah”. tutur mantan ketua PWM Jatim periode 2010-2015. Kemajuan yang dimaksud meliputi beberapa bidang, diantaranya; bidang pendidikan dengan telah berdirinya Pesantren MBS Trenggalek, bidang pelayanan sosial dengan semakin meningkatnya layanan LAZISMU serta peran MDMC yang semakin dinamis, membantu pemerintah dalam bidang tanggap bencana. Informasi mengenai kemajuan itu disampaikan oleh ketua PDM Trenggalek, Drs. H. Rohmat, MM. Pada saat memberi sambutan.

Pada kesempatan itu, Prof. Thohir tak lupa memberikan semangat bermuhammadiyah kepada seluruh jamaah yang hadir. Ia mengatakan bahwa jamaah Muhammadiyah adalah penghuni surga kloter pertama. “Jika masuk surga itu ada hitungan kloter, maka saya katakan warga Muhammadiyah dapat kloter pertama”. Ujar Guru Besar Ilmu Hukum Islam Universitas Brawijaya diikuti tepuk tangan para jamaah. Ketidaksebandingan antara jumlah warga Muhammadiyah dengan jumlah amal usaha menjadi alasannya. “Saya berani bicara begini, karena ada fakta empiris dan normatif yang bisa dipertanggungjawabkan, salah satunya adalah warga Muhammadiyah jumlahnya sedikit, namun memilik amal usaha begitu banyak”. ujarnya. Selain itu, pria kelahiran Flores, 7 Agustus 1954 itu juga menilai bahwa tingginya militansi warga Muhammadiyah dalam berdakwah juga bisa menjadi alasan untuk mendapat surga kloter pertama. “Selain amal usaha yang begitu banyak, warga Muhammadiyah terkenal dengan militansinya dalam berdakwah, warga Muhammadiyah punya banyak saham di setiap amal usaha yang bisa digunakan sebagai tiket kloter pertama syurganya Allah SWT”. Pungkas Ketua MUI Jatim itu.

Selanjutnya Prof. Thohir menjelaskan bahwa perjuangan dan dakwah yang dilakukan oleh para pimpinan dan warga persyarikatan adalah modal untuk mendapatkan kemuliaan di akhir hayat. Ia mengatakan bahwa melalui beragam amal usaha, Muhammadiyah telah memberikan sumbangsih begitu besar untuk kemajuan peradaban, umat dan bangsa. “Setiap anggota Muhammadiyah yang dengan ikhlas berjuang dan berdakwah, insya Allah akan mati dengan derajad mulia”. Ungkap Ketua Pusat Pembinaan Agama Universitas Brawijaya. Penulis Buku “Menyelamatkan Muhammadiyah” menjelaskan bahwa mati mulia memliki derajad lebih tinggi dari mati khusnul khatimah. Menurutnya mati mulia hanya bisa diraih oleh orang-orang yang mau berjuang dan berjihad di jalan Allah SWT, mendermakan hartanya untuk kejayaan Islam, mengikhlaskan tenaga, pikiran bahkan nyawanya untuk kepentingan Agama. Sementara mati khusnul khatimah prasaratnya lebih mudah . “Orang mati tenggelam bisa dikatakan khusnul khatimah, anda mengalami kecelakaan kemudian mati, juga bisa dikatakan mati khusnul khatimah, Jadi khusnul Khatimah itu bukan derajad kematian terbaik”. Ungkap Anggota Dewan Pengawas Bank Syariah itu. “Maka, Seseorang yang mati mulia akan mendapatkan derajad syurga yang lebih tinggi, dan jamaah Muhamamdiyah punya potensi lebih besar untuk mendapatkannya”. Tadasnya. ipin