mbsmu.com Pengajian rutin Ahad Pagi PDM Trenggalek awal bulan Februari digelar di masjid Al Amin Desa Sukosari Kecamatan Trenggalek, Aha...
mbsmu.com Pengajian rutin Ahad Pagi PDM Trenggalek awal bulan Februari digelar di masjid Al Amin Desa Sukosari Kecamatan Trenggalek, Ahad (2/2). Tak kurang dari 500 jamaah hadir pada pengajian yang dihadiri oleh H. Nadjib Hamid, M.Si, Wakil Ketua PWM Jawa Timur.
Selain undangan "internal", Kepala Desa Sukosari, BKTM dan BABINSA setempat turut hadir dan mengikuti pengajian hingga usai. Dalam sambutannya Kepala Desa, Ngoro Prasetyo menyampaikan terimakasih karena sudah diundang sekaligus memberi do'a agar kegiatan berjalan dengan lancar. "Terimakasih atas undangannya, mudah-mudahan pengajian Muhammadiyah yang bertempat di desa kami terus diadakan secara rutin. Tuturnya.
Sementara itu, Ketua PDM Trenggalek, Drs. H. Rohmat, MM. turut menyambut dengan memberitakan capaian-capaian yang sudah dan terus dilakukan oleh Muhammadiyah Trenggalek. "Alhamdulillah Muhammadiyah Trenggalek terus bergerak dan nampak semakin menggeliat" ujarnya. Program MBS kita saat ini memasuki tahap pembangunan lantai 4 dan terus membutuhkan support dari seluruh jamaah. Kami ucapkan Terimakasih bagi yang sudah mewakafkan sebagian rejekinya untuk pembangunan MBS Trenggalek" imbuhnya.
Nadjib Hamid selaku narasumber pada pengajian kemarin menyampaikan banyak hal tentang gerakan organisasi yang harus terus dilakukan oleh Muhammadiyah. Ajakan pertama yang diserukan oleh wakil ketua PWM Jatim tersebut adalah tentang kepedulian. "Bapak/ibu kita ini harus menjadi orang yang perduli, Peduli dengan lingkungan, peduli dengan orang lain, ojo sak karepe dewe". Tutunya. "Kita harus menyadari bahwa kita hidup di dunia ini tidak bisa berdiri sendiri, setiap hal yang kita lakukan akan berdampak pada orang lain. Adanya banjir itu karena tidak adanya kepedulian kita. Islam mengajarkan peduli lingkungan". Imbuhnya.
Bapak tiga orang anak tersebut menjelaskan bahwa perilaku peduli itu menjadi ruh gerakan Muhammadiyah sebagaimana yang sudah dicontohkan oleh KH. Ahmad Dahlan. "Kyai dahlan membangun Muhammadiyah atas prinsip kepedulian. Ketika melihat kedholiman beliau bergerak untuk mencegah, ketika melihat anak kelaparan langsung tergerak untuk memberi makan dan sebagainya, itulah theologi al ma'aun yang menjadi spirit dakwah Muhammadiyah". Tegasnya. "Untuk itu setiap pengajian harus berbuah amal nyata. Untuk apa banyak pengajian tapi tidak ada hasilnya". Imbuhnya.
Nadjib mencontohkan bagaimana gerakan al ma'un KH. Ahmad Dahlan berhasil memunculkan banyak amal usaha. "Berangkat dari pengajian kyai Dahlan bisa melahirkan sekolah, balai kesehatan, panti asuhan dan lain-lain. Kalau sekarang PDM Trenggalek sudah punya sekolah mulai dari TK sampai SMK, maka mulai sekarang harus segera berangan-angan untuk mendirikan Perguruan Tinggi". Tantang Nadjib kepada PDM Trenggalek.
"Untuk itu setiap pimpinan Muhammadiyah harus menciptakan sesuatu yang baru, jangan sampai jabatan kita di Muhammadiyah hanya untuk memperpanjang riwayat hidup saja" tukas Najdib.
"Menjadi pimpinan itu kesempatan untuk menciptakan sejarah. Prinsipnya mari kita bergerak secara berjamaah. Jika kita lakukan bersama-sama tidak ada yang tidak jadi dan Muhammadiyah sudah membuktikannya" pungkasnya.
Bagi-bagi hadiah menjadi akhir dari kegiatan, sebagaimana yang biasa dilakukan Pak Nadjib. Arifin
COMMENTS