Mahasiswa Kampus
Mengajar Angkatan 7, Kampus Merdeka adakan bedah buku bersama santri Muhammadiyah Boarding School (MBS)
Trenggalek pada hari Sabtu (23/3/24), pagi. Kegiatan ini dilaksanakan di
mushola bersama 5 Mahasiswa Kampus Mengajar dan siswa kelas VII C, VII D serta kelas
VIII (putri) SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek.Mahasiswa Kampus Mengajar sedang membagikan buku dalam kegiatan bedah buku/ foto: Okta
Bedah buku ini merupakan
salah satu kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan program
kerja Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan
7 yang diselenggarkan di MBS Trenggalek jenjang SMP dalam rangka meningkatkan
budaya literasi siswa dan sebagai salah satu dari serangkaian inovasi dalam
kurikulum merdeka.
Okta Melani, salah satu mahasiswa kampus mengajar menjelaskan, tujuan diadakan kegiatan bedah buku yaitu meningkatkan budaya literasi terutama dalam meningkatkan minat baca siswa.
“Tujuan bedah buku untuk menguatkan budaya literasi dan untuk meningkatkan minat baca siswa. Selain itu, untuk mewujudkan dua dari enam dimensi utama profil pelajar pancasila yakni bergotong royong dan bernalar kritis,” jelasnya.
“Selain itu, untuk
mewujudkan nilai-nilai luhur pancasila melalui pengalaman nyata yang diberikan
kepada siswa dengan aktivitas projek pembelajaran dalam kelas maupun luar kelas.
Bisa juga untuk penguatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di MBS Trenggalek, serta dapat ikut
berperan aktif dalam mewujudkan kegiatan P5 melalui berbagai kegiatan aktif
salah satunya dengan kegiatan bedah buku,” terangnya.
Kegiatan bedah
buku dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Dalam kegiatan yang dilaksanakan
selama 4 jam itu, siswa tidak hanya membaca buku, tetapi juga terdapat sesi sharing
mengenai buku bacaan yang digemari siswa dan buku bacaan yang memiliki banyak
pesan moral. Dalam sesi ini mahasiswa kampus mengajar 7 sebagai pelaksana
program kerja, memberikan buku bacaan yang sesuai dengan jenjang bacaan untuk
Sekolah Menengah Pertama (SMP) yakni jenjang D (Jenjang Pembaca Madya). Buku
yang dibedah antara lain: Si Anak Pintar, Si Anak Badai dan Si Anak Spesial
karangan Tere Liye, Silam 4 oleh Risa Sarasvati, dan Ramuan Rahasia karangan Bestari.
“Untuk pelajaran
yang diperoleh dalam buku tersebut, tentu berbeda-beda setiap buku, adapun
pembelajaran yang diperoleh dari buku-buku tersebut adalah agar selalu
menghormati orang tua, menjaga persahabatan, dan bertanggung jawab dengan semua
keputusan yang diambil,” tutur Okta, mahasiswi dari UNESA itu.
Kegiatan ini
dilaksnakan berkelompok, harapannya untuk memperkuat kerjasama tim antar siswa.
Selain membedah buku untuk hasil kelompok, siswa juga diminta mengisi Jurnal
Resensi bulanan sebagai target membaca dua buku untuk satu bulan. Kegiatan
diakhiri dengan pembahasan bersama mengenai buku bacaan yang mereka peroleh. [Tim Redaksi]
COMMENTS