Menguatkan Ikatan Persaudaraan dan Kekeluargaan serta untuk me refresh badan dan pikiran dari padatnya kegiatan pendidikan, Keluarga bes...
Menguatkan Ikatan Persaudaraan dan Kekeluargaan serta untuk merefresh badan dan pikiran dari padatnya kegiatan pendidikan, Keluarga besar MBS Trenggalek mengadakan serangkaian kegiatan rekreatif edukatif dengan tajuk “MBS Trenggalek Ngetrip to Jogja” Kamis, 8 Februari 2018. Melirik agenda kegiatan, salah satunya adalah arung jeram (rafting) di Sungai Elo Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh 67 santri MBS dan 18 dewan asatidz.
Sebelum mengeksekusi kegiatan arung jeram, seluruh peserta diajak senam gembira oleh para instrukur tujuannya adalah meregangkan otot-otot yang kaku setelah menempuh perjalanan kurang lebih tujuh jam Trenggalek – Magelang. Senyum ceria, semangat dan kegembiraan sudah mulai pecah terpancar sejak dimulainya senam gembira.
Pukul 08.00 WIB seluruh santri dan peserta “diangkut” menggunakan angkotdes (angkotan desa) menuju starting point (Hulu sungai tempat dimulainya arung jeram). Setelah seluruh peserta berkumpul, instruktur menjelakan tentang prosedur pengarungan. “baik sebelum rafting kita mulai, saya akan jelaskan dulu bagaimana prosedur pengarungan yang harus kalian pahami” tutur instruktur mengawali pengarahan. “Saat kegiatan arung jeram, ada tiga teknik mendayung, yaitu dayung depan, dayung belakang, dan stop dayung” imbuh sang instruktur mejelaskan sambil memperagakan cara mendayung yang benar. Banyak prosedur yang dijelaskan oleh instruktur arung jeram. Selain teknik mendayung, juga dijelaskan tentang prosedur penyelamatan anggota yang terjatuh dari perahu, cara memegang dayung yang benar dan juga cara memakai pelampung yang benar.
Seluruh rombongan peserta arung jeram dibagi kedalam 14 kelompok dengan anggota masing-masing 6 orang. Enam orang ini akan berada dalam satu perahu karet dan didampingi satu instruktur. Seusai penejelasan mengenai prosedur pengarungan, satu persatu setiap kelompok mulai naik ke atas perahu dengan membawa dayung. Ketika perahu mulai memasuki derasnya arus sungai Elo, keceriaan semakin pecah dengan teriakan-teriakan tanda keseruan. “wuuuu,,,mantab” terdengar pekikan suara heboh dari salah satu peserta.
saat perahu memasuki jeram demi jeram, teriakan para santri dan peserta arung jeram semakin membahana. “woooii,,awas ombak e gedhe” teriak mereka. Keseruan semakin menjadi-jadi ketika satu perahu dengan perahu yang lain berdekatan. Mereka berhimpitan, adu cepat bahkan “sirat-siratan banyu (saling membasahi dengan air-red)”. “awas yo,,titenono kowe” sahut menyahut ketika main air antar peserta.
Ketika perahu memasuki arus yang tenang, instrukur mengijinkan peserta keluar dari perahu dan berenang. “byuurr” terdengar suara percikan air ketika beberapa peserta dengan sengaja “nyemplung” ke sungai. Pada Jarak 8 KM dari starting point, seluruh peserta menepi dan menikmati segarnya air kelapa muda yang langsung dipetik dar pohonnya ditambah dengan makan snack (makanan ringan).
Akhirnya kegiatan arung jeram berakhir setelah menempuh seluruh rute sepanjang 12,5 KM dalam waktu 2 Jam. Begitulah kisah keseruan rafting ala santri MBS Trenggalek. Heemm….mantab.
COMMENTS