MBS Trenggalek , Paket Lengkap Pendidikan Jaman Now

Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek bersiap menghadapi Tahun Pelajaran Baru 2018-2019. Segala “pernak-pernik” untuk menyambut calon santri baru telah disiapkan. Salah satu “menu” wajib untuk menyambut “kompetisi” dengan lembaga lain dalam rangka menarik minat calon siswa baru adalah kampanye program-program pendidikan. Beberapa metode kampanye yang sudah dan akan dilakukan MBS Trenggalek adalah menyebar brosur, memasang baliho dan spanduk, serta presentasi kepada calon-calon santri baru (siswa kelas 6 SD/MI)

Dari sekian metode kampanye untuk menawarkan program pendidikan, Panitia Penerimaan Santri Baru lebih memfokuskan pada metode presentasi. Adapun materi yang dipresentasikan yaitu seputar profil dan program Pendidikan. Diantara sekian target sekolah yang akan disosialisasi, SD Muhammadiyah 1 Trenggalek menjadi yang pertama.

Hari ini (Jum’at, 23/2/2018) seluruh siswa kelas 6 SD Muhammadiyah 1 Trenggalek menerima paparan program pendidikan MBS Trenggalek. Bukannya MBS yang berkunjung ke SD Muhammadiyah, namun SD Muhammadiyah yang berkunjung ke MBS. Mereka (Siswa kelas 6 SD Muhamamdiyah-red) sengaja datang ke MBS Trenggalek untuk melihat langsung lingkungan pesantren yang berdiri pada tahun 2016. Selain itu tentu bertujuan untuk mengetahui program pendidikan yang ada di dalamnya.

Profil dan program pendidikan MBS Trenggalek secara langsung dipresentasikan oleh Kepala SMP MBS Trenggalek, Arifin, M.Pd. Mengawali Presentasinya, Arifin menyampaikan bahwa MBS Trenggalek pada awalnya memang didirikan sebagai wadah lanjutan bagi siswa lulusan SD Muhammadiyah. “Anak-anakku, MBS Trenggalek ini secara spesial dibangun untuk mewadahi lulusan SD Muhammadiyah, namun ternyata pada kenyataannya, banyak santri-santri datang dari seluruh penjuru Trenggalek, bahkan luar Jawa’’ Ujarnya. “Untuk itu saya berharap, tahun ini lulusan SD Muhammadiyah berbondong-bondong masuk dan menjadi bagian dari MBS Trenggalek” imbuhnya.

Sebagai support materi presentasi, Arifin menunjuk beberapa santri MBS kelas 1 dan 2 untuk memberikan testimoni mengenai pengalaman belajar di MBS. Fauzi, santri kelas 1 asal Balikpapan mengutarakan tentang suka dukanya ketika belajar di MBS. “saya senang belajar di sini karena setiap saat bisa belajar dan bermain dengan teman, tapi suka kepikiran orang tua, karena jauh dan jarang ketemu” ujarnya. Senada dengan Fauzi, Muhammad Izul Hizbullah, santri kelas 1 dari Durenan mengutarakan tentang perasaannya yang masih sering kepikiran orang tua di rumah. “mungkin karena masih 6 bulan disini, jadi rasanya pengen pulang saja, tapi saya berusaha kuat karena saya yakin MBS akan membuat saya menjadi orang besar suatu saat nanti.” Ujarnya diikuti tepuk tangan peserta sosialisasi.

Sangat menarik perhatian, ketika Rizal santri kelas 2 Asal Trenggalek mengutarakan secara dramatis tentang perubahan yang ia rasakan setelah satu setangah tahun belajar di MBS Trenggalek. “saya benar-benar merasakan perubahan pada diri saya, terutama pada kemandirian”. Tuturnya. “belajar di Pondok itu memang berat kalau tidak didasari niat yang sungguh-sungguh, namun saya menilai semua ini sebagai cobaan yang harus saya lalui untuk membentuk pribadi mandiri dan beraklaqul karimah”. Pungkasnya.

Alessa, santri kelas 1 yang juga merupakan alumni SD Muhammadiyah 1 Trenggalek menunjukkan kemampuannya berbahasa inggris. Riuh tepuk tangan terdengar membahana ketika Alessa memperkenalkan diri dan juga mimpinya di MBS Trenggalek dengan berbahasa Inggris. Pun demikian ketika Khusna, santri kelas 2 Asal MIM Kamulan mampu berpidato menggunakan bahasa arab dengan baik dan lancar. “sek,,,sek,,,kok iso ngono kui maeme opo.??.” Tanya ustadz Iksan, guru SD Muhamamdiyah yang ikut mendampingi. Karena pertanyaannya yang lucu, sontak semua peserta tertawa dengan kerasnya.

Melengkapi sosialisasi tentang program pendidikan MBS Trenggalek, kembali Arifin memaparkan lebih rinci tentang apa saja kegiatan penunjang pendidikan yang ada di MBS. “Sebagai pendidikan berbasis pesantren, MBS Trenggalek memiliki Paket pendidikan yang tidak mungkin ada di lembaga pendidikan non pesantren” tuturnya. “Kitobah 3 Bahasa, Tahfidhul Qur’an, Program Pintar terjemah Al qur’an, Program pengembangan diri, ekstrakurikuler yang kekinian banget, seperti memasak, Kriya, dan juga membatik, itulah paket pendidikan unggulan yang MBS Trenggalek tawarkan”. Paparnya. “Namun yang jauh lebih penting dari itu semua, dengan belajar di pesantren, insya Allah kalian semua akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan berkarakter, bisa membentengi diri dari dampak negatif globalisasi, itu yang terpenting” Pungkasnya.

Akhirnya, Kunjungan SD Muhammadiyah 1 Trenggalek diakhiri dengan berkeliling menelusuri tiap sudut dan ruangan yang ada di lingkungan MBS Trenggalek. “MBS Trenggalek Joss Gandos” ujar Muhammad Abdillah Nur Fauzi, siswa kelas 6 SD Muhammadiyah yang saat itu juga mendaftar sebagai calon santri baru MBS Trenggalek.