GEBER MASJID Sebagai Reminder dan Upaya Penanaman Cinta Masjid

Tinggal hitungan jam, bulan suci ramadhan segera datang. Bisa kembali berjumpa dengan bulan penuh ampunan merupakan karunia luar biasa yang Allah berikan kepada seluruh umat Islam. Gempita menyambut kedatangan sahrussiyam menggelora dimana-mana. Tak terkecuali di lingkungan keluarga besar MBS Trenggalek.

Dalam rangka menggelorakan spirit bulan suci ramadhan, MBS Trenggalek menggelar aksi GEBER MASJID (Gerakan Bersih-Bersih Masjid), Rabu (16/5). Aksi yang memuat tagline "Bersih Masjidnya, Nyaman dan Khusu' Ibadahnya, akan dilaksanakan di empat kecamatan sekaligus dalam sehari. Yakni Kecamatan Pogalan, Trenggalek, Karangan dan Tugu. Salah satu tujuan kegiatan yang diinisiasi oleh ustadz Arifin, Kepala SMP MBS Trenggalek, yakni untuk mengingatkan masyarakat muslim bahwa sebentar lagi ramadhan tiba. “Diantara tujuan kegiatan bersih-bersih masjid adalah memberi reminder (pengingat) kepada umat muslim, khusunya di Trenggalek bahwa Ramadhan sebentar lagi akan tiba”. Tutur kepala SMP MBS yang mulai menjabat sejak 2016 lalu. Selain itu, Arifin menambahkan bahwa melalui kegiatan bersih-bersih masjid yang dilaksanakan secara serempak di 10 masjid itu, juga diharapkan mampu melatih para santri MBS untuk peduli dan cinta dengan masjid. “ Melalui Geber Masjid ini pula, saya berharap para santri MBS menjadi generasi yang dekat dengan masjid, peduli dengan kebersihannya dan turut menjadi pemakmur masjid-masjid yang ada di lingkungannya.” Imbuh Sekretaris MPK PDM Trenggalek itu.

Kegiatan Geber masjid diikuti oleh seluruh santri dan ustadz-ustadzah MBS Trenggalek. Mereka (santri dan ustadz-red) dibagi kedalam 10 kelompok, dimana masing-masing kelompok berisi 6-8 santri dan didampingi 2 ustadz/ustsdzah. Sementara itu, 10 masjid yang menjadi sasaran aksi Geber masjid adalah Masjid Ar Rohman, Masjid An-Nur dan masjid Miftakhul Khoir dimana ketiganya berada di wilayah kecamatan Tugu. Kemudian di Kecamatan Karangan ada Masjid Al Muttaqin dan Masjid Al Huda. Di pogalan aksi digelar di Masjid Al Ikhlas dan musholla Baitul Arqam. Sementara di kecamatan Trenggalek ada 3 masjid yang dibidik, yakni Masjid Al Furqon, Masjid Al Fajar dan Musholla Perak Sumbergedong. Menurut Arifin, alasan memilih 10 masjid tersebut disarkan atas hasil koordinasi dengan jam'aah Muhammadiyah via WA. "Ketika saya tawari program ini (Geber Masjid-red) via WA, sepuluh masjid itulah yang merespon". Tandas Arifin.

Menanggapi aksi Geber Masjid ini, Samsudin, salah satu pengelola masjid An-Nur menyampaikan apresiasi dan kegembiraannya karena didatangi santri MBS yang telah membantu membersihkan masjidnya. “Bagus programnya, dan kalau bisa tidak hanya menjelang Ramadhan saja, jika bisa dua atau tiga kali setahun akan lebih baik”. Tutur pria berusia 40 tahun itu. Keinginan Samsu (panggilan akrab Samsudin-red) untuk menambah intensitas aksi ini bukan tanpa alasan. Pasalnya menurut dia, tidak banyak jama’ah yang peduli dengan kebersihan masjid yang berlokasi di RT. 13 RW. 05 Desa Jambu, Kecamatan Tugu. Sehingga nyaris, masjid dibersihkan secara maksimal hanya setahun sekali, yakni menjelang ramadhan. Selebihnya hanya di sapu saja. Sementara kerak-kerak kotoran yang ada di Kamar mandi dan sekeliling masjid dibiarkan menebal. “Jadi kegiatan bersih-bersih masjid di sini biasanya ya dilakukan menjelang Ramadhan seperti ini, karena memang belum begitu banyak jama’ah yang peduli dengan kebersihan masjidnya”. Pungkas Samsu.

Rasa gembira juga diungkapkan oleh Sobirin, pengelola masjid Al Fajar Sumbergedong, Trenggalek. Pria paruh baya itu menyambut baik kedatangan santri-santri MBS yang bermaksud membantu membersihkan masjid. “Kebetulan sekali, nanti malam kan sudah tarawih, jadi kalau dibantu bersih-bersih masjid saya senang sekali”. Ujar Sobirin.

Kesan senang sekaligus bangga juga dirasakan oleh para santri yang mengikuti aksi Geber Masjid. Briliant salah satunya. Ketika ditanya mengenai tanggapan atas aksi resik-resik itu, santri kelas 2 putra ini mengatakan bahwa kegiatan bersih-bersih masjid adalah kegiatan yang positif. Ia menyampaikan bahwa membersihkan tempat ibadah bernilai pahala. “Positif tadz, karena membersihkan masjid bernilai pahala”. Ujar santri asal Kecamatan Gandusari itu. Selain itu ia juga berharap agar kegiatan ini menjadi agenda rutin, dan lebih banyak masjid yang dibersihkan. “Harapan saya, program ini rutin dilakukan, sehingga jumlah masjid yang dibersihkan juga bisa lebih banyak”. Tukasnya.

Hal senada juga disampaikan Ilma, santri kelas 2 putri. Ia merasa senang karena bisa membantu membersihkan masjid. “Senang tadz, seru, bisa bantu bersih-bersih masjid, apalagi menjelang ramadhan gini, lebih wah gimana gitu rasanya.” Ujar santri yang hobi pelajaran IPA itu. Alumni SD Muhammadiyah 1 Trenggalek itu berharap, jika program ini kembali diadakan, masjid yang disasar tidak hanya masjid Muhammadiyah saja, namun juga masjid yang lain sebagai wujud toleransi antar kelompok. “Di Muhammadiyah kan diajarkan tentang toleransi antar golongan ya tadz, jadi mungkin nanti kita bersihkan juga masjid-masjid diluar Muhammadiyah”. Tegas gadis yang memilih biru sebagai warna favoritnya. Siiiip lah. Geber Masjid, Bersih Masjidnya, Nyaman dan Khusu’ Ibdanhnya. (Ipin)