Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti melambaikan tangan seusai konferensi pers/ foto: kabarbaru.co |
mbsmu.com – Pimpinan Pusat Muhammadiyah
sukses menyelenggarakan Muktamar ke 48 di Surakarta, 18-20 November 2022. Seluruh
rangkaian acara berjalan dengan lancar, tertib, dan aman. Dimulai dari opening ceremony di Stadion
Manahan Solo kemudian sidang tanwir sampai ke pemilihan Anggota pimpinan pusat semua berjalan dengan lancar. Gegap gempita
jutaan warga dan simpatisan Muhammadiyah dari penjuru tanah air yang berstatus
sebagai penggembira tidak menimbulkan permasalahan berarti di lapangan. Beginilah
cara Muhammadiyah memberikan keteladanan bagi seluruh anak bangsa. Sejuk dan
mencerahkan.
Muktamar merupakan
perhelatan akbar lima tahunan yang betujuan untuk merumuskan pikiran-pikiran
Muhammadiyah melalui sitem permusyawaratan untuk mengevaluasi dan merumuskan
kembali program kegiatan Muhammadiyah dalam rangka dakwah amar ma’ruf nahi
munkar. Melalui Muktamar, para muktamirin berdiskusi dan berdialektika untuk
memajukan organisasi, berfikir tentang keIndonesiaan dan keummatan serta peran-peran
strategis Muhammadiyah dalam mewujudkan masyarakat utama.
Selain itu,
Muktamar juga bertujuan untuk regenerasi organisasi, dimana para pimpinan yang
sudah mengemban amanah selama lima tahun terakhir harus siap diganti atau
bahkan terpilih kembali sesuai hasil muktamar. Semua dilakukan sesuai mekanisme
organisasi yang sudah diatur di dalam anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah.
Prof. Dr.
Haedar Nashir, M.Si. adalah ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah incumbent
didamping Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. selaku sekretaris umum. Keduanya
mengemban amanah selama 1 periode berdasarkan hasil Muktamar Muhammadiyah ke 47
di Makasar 2015 yang lalu. Ditangan beliau berdua bersama segenap anggota PP.
Muhammadiyah telah berhasil memajukan Muhammadiyah dalam berbagai bidang, salah
satunya bidang pendidikan. Diantara catatan emas dalam periode tesebut, Muhammadiyah
telah berhasil mewujudkan internasionalisasi pendidikan Muhammadiyah dengan melahirkan
Muhammadiyah Australia Collage (MAC) yang berlokasi di Melton Victoria,
Australia serta Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM). Dua lembaga pendidikan
milik Muhammadiyah yang berada di negeri orang tersebut sekaligus menjadi bukti
betapa besar peran Muhammadiyah dalam mengharumkan nama bangsa Indonesia.
Keberhasilan
Muhammadiyah dalam melakukan gerakan internasionalisasi tersebut barangkali
menjadi salah satu alasan, sehingga pada perhelatan Muktamar ke 48 di Solo, Haedar
Nashir dan Abdul Mu’ti kembali dipercaya untuk memimpin Muhammadiyah. Pada saat
pemilihan formatur, Haedar Nashir memperoleh suara terbanyak dengan mengumpulkan
2.203 suara disusul Abdul Mu’ti dengan 2.159 suara. [Arifin]
COMMENTS