Dari Kiri: Muhammad Andra Ardiyatama, Muhammad Haidar Ikhlasudin Santri MBS Trenggalek yang Meraih Prestasi Tingkat Provinsi/ foto: Fajar |
mbsmu.com - Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek berhasil mencetak prestasi gemilang melalui dua santri berbakat yang berkompetisi dalam Lomba Qira'atul Kutub (LQK) tingkat provinsi Jawa Timur. Muhammad Andra Ardiyatama, santri kelas 6 MA Muhammadiyah Trenggalek, meraih Juara 2, sementara Muhammad Haidar Ikhlasudin, santri kelas 3 SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek, berhasil mendapatkan Special Award 7. Lomba ini merupakan bagian dari kegiatan Festival Anak Sholeh Muhammadiyah (FASHMU) yang diselenggarakan oleh PWM Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) pada Sabtu, 28 September 2024.
Prestasi yang diraih oleh kedua santri ini tidak hanya mengharumkan nama MBS Trenggalek, tetapi juga membuktikan bahwa pesantren ini mampu bersaing di tingkat provinsi. Dalam lomba Qira'atul Kutub, para peserta dituntut untuk memahami dan menguasai kitab-kitab klasik berbahasa Arab, yang mencakup berbagai disiplin ilmu, seperti akhlak, nahwu, dan shorof. Untuk mencapai keberhasilan ini, Andra dan Haidar mendapatkan bimbingan intensif dari Ustadz Yusuf Rendi, pembina Qira'atul Kutub di MBS Trenggalek.
Ustadz Yusuf Rendi menjelaskan bahwa persiapan untuk lomba ini dilakukan selama tiga minggu. "Kami fokus membina materi akhlak, nahwu, dan shorof setiap hari. Sebagai peserta perdana dari MBS Trenggalek di lomba ini, saya selalu memotivasi mereka agar tidak takut untuk tampil. Saya berpesan bahwa yang terpenting adalah keberanian untuk maju dan menjawab dengan tenang," ujar Yusuf. Menurutnya, hasil yang diperoleh sangat memuaskan, mengingat ini adalah pengalaman pertama MBS Trenggalek dalam ajang LQK tingkat provinsi.
Muhammad Andra Ardiyatama merasa sangat bersyukur atas prestasi yang diraihnya. "Saya tidak menyangka bisa meraih juara 2. Selain mendapatkan uang pembinaan, saya juga mendapatkan voucher umroh senilai 5 juta rupiah," ungkap Andra dengan senyum lebar. Ia juga menceritakan bahwa sebelum mengikuti lomba, ia meminta doa kepada ibunya agar diberi kemudahan dalam menghadapi kompetisi. Ketika diumumkan sebagai juara, Andra langsung memberi kabar kepada orang tuanya yang menyambut dengan rasa syukur dan bangga atas pencapaian tersebut.
Sementara itu, Muhammad Haidar Ikhlasudin, santri termuda yang mengikuti lomba ini dari MBS Trenggalek, juga merasa bangga meskipun hanya meraih Special Award 7. "Saya sangat senang dan tidak menyangka bisa mendapatkan penghargaan ini. Saya adalah peserta termuda dari MBS, tapi saya tetap bangga bisa membawa pulang prestasi," ujar Haidar dengan penuh rasa percaya diri.
Keberhasilan kedua santri ini menjadi tonggak awal bagi MBS Trenggalek dalam meraih prestasi di ajang lomba kitab klasik seperti LQK. Kemenangan ini tidak hanya membanggakan MBS Trenggalek, tetapi juga menunjukkan bahwa pembinaan di pesantren ini mampu melahirkan santri-santri yang kompeten dalam ilmu agama. Dengan bimbingan yang tepat, MBS Trenggalek semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pesantren yang unggul dalam pendidikan Islam di Jawa Timur.
Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi santri-santri lainnya untuk terus belajar dan mengembangkan diri. MBS Trenggalek terus berkomitmen dalam mendidik generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga berakhlak mulia dan mampu berkontribusi dalam berbagai bidang ilmu agama. [Tim Redaksi]
COMMENTS