![]() |
Drs. H. Wicaksono, M.Pd.I., menyampaikan kajian kepada santri MBS Trenggalek dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW/ Foto: Izza |
mbsmu.com – Dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Trenggalek, Al-Ustadz Drs. H. Wicaksono, M.Pd.I., menyampaikan kajian kepada para santri Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek pada Rabu (29/01/25). Kajian tersebut dihadiri oleh seluruh santriwan dan santriwati, serta para ustadz dan ustadzah MBS Trenggalek.
Dalam kesempatan ini, beliau membuka kajian dengan membaca Q.S. An-Nisa ayat 9, yang menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada semua orang tua agar mendidik anak-anak mereka untuk menjadi generasi yang kuat. Beliau juga menekankan bahwa generasi yang kuat memiliki beberapa ciri khusus.
“Generasi yang kuat, menurut beberapa pendapat, memiliki ciri-ciri sebagai berikut: pertama, kecerdasan intelektual, yaitu kemampuan belajar dari pengalaman dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar," jelasnya.
Kedua, lanjutnya, kecerdasan emosional, yaitu kemampuan seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi, dan mengatur keadaan jiwa. Ketiga, kecerdasan spiritual, yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan hati serta kepedulian terhadap sesama manusia, makhluk lain, dan alam sekitar berdasarkan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Terakhir, kecerdasan sosial, yaitu kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara matang dalam menjalin hubungan dengan lingkungan sosial,” tuturnya kepada seluruh wali santri yang turut menyaksikan melalui siaran langsung.
Sebagai bentuk apresiasi, beliau juga memberikan doorprize kepada santriwan dan santriwati yang berani bertanya. “Ayo, siapa yang mau bertanya? Saya kasih doorprize. Ada enam doorprize yang tersedia,” ujarnya.
Salah satu santri kelas 6, Ayang Ramadhani, mengajukan pertanyaan, “Apa perbedaan antara pintar, cerdas, bijak, dan jenius?”
Menanggapi pertanyaan tersebut, Al-Ustadz Drs. H. Wicaksono, M.Pd.I., menjelaskan pertama, pintar adalah seseorang yang mampu belajar dengan baik berdasarkan instruksi yang diberikan. Kedua, cerdas adalah seseorang yang dapat belajar dengan cepat dan mudah dengan sedikit bimbingan.
"Ketiga, bijak, yang berasal dari kata bijaksana, berarti seseorang yang mampu berpikir dengan cermat dan hati-hati, tidak hanya melihat situasi dari satu sudut pandang, serta memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan atau menghadapi kesulitan dengan pemikiran yang tajam dan pengertian yang mendalam," terannya.
"Terakhir, jenius adalah seseorang yang dapat belajar dengan cepat dan mudah, bahkan tanpa diajarkan secara langsung,” tutupnya.
Di akhir kajian, beliau menyampaikan kesimpulan bahwa hikmah Isra Mi’raj adalah mendorong generasi Islam yang kuat agar menjadi generasi pemenang di masa depan. [Tim Redaksi]
COMMENTS