 |
| Surya sedang menerima penghargaan dan uang pembinaan atas diraihnya Juara 3 Lomba Pidato Tingkat SMA/MA/SMK Se-Kabupaten Trenggalek. |
MBSMU.com — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh santri Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek. Surya Pranata Nagari, siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) Trenggalek, berhasil meraih Juara 3 dalam ajang Lomba Pidato ala Bung Karno Tingkat SMA/SMK/MA se-Kabupaten Trenggalek Tahun 2025.
Lomba tersebut diselenggarakan pada Senin, 26 Mei 2025, bertempat di Gedung Bhawarasa Lantai II, Kabupaten Trenggalek, dan diikuti oleh 18 sekolah negeri dan swasta dari seluruh wilayah kabupaten. Kegiatan ini bertujuan menghidupkan kembali semangat nasionalisme ala Bung Karno, dengan peserta diminta membawakan pidato yang menggugah, penuh semangat, dan bernas.
Surya tampil dengan membawakan naskah pidato berjudul “API CINTA KAMI UNTUK INDONESIA!”, yang ditulis dan disampaikannya sendiri dengan gaya oratorik penuh semangat, khas Ir. Soekarno. Lewat puisi pidato tersebut, Surya menyampaikan pesan tentang cinta tanah air yang tidak hanya sebatas kata, tetapi harus diwujudkan dalam belajar, berkarya, menjaga persatuan, serta melestarikan alam Indonesia.
Berikut adalah isi lengkap pidato yang dibawakan Surya:
PIDATO: “API CINTA KAMI UNTUK INDONESIA!
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air!
Hari ini…
Di hadapan kalian semua…
Saya berdiri di sini…
Bukan hanya membawa suara seorang pelajar…
Tapi membawa semangat jutaan pemuda Indonesia!
Kami mencintai Indonesia!
Cinta kami bukan sekadar kata!
Bukan sekadar nyanyian dalam upacara!
Bukan pula postingan di media sosial tanpa makna!
Tapi cinta yang lahir dari hati…
Cinta yang tumbuh dari jiwa…
Cinta yang dibuktikan dengan karya dan pengorbanan!
Saudara-saudara!
Indonesia ini…
Bukan negeri yang lahir dari mimpi!
Bukan bangsa yang datang tiba-tiba!
Indonesia ini dibangun dengan darah…
Dengan air mata…
Dengan peluh para pahlawan yang tak gentar menantang maut!
Maka sebagai generasi muda,
Kami tidak mau jadi penonton!
Kami tidak sudi hanya menjadi penikmat kemerdekaan tanpa kontribusi!
Bagaimana cara kami mencintai Indonesia?
Pertama… Kami belajar!
Kami tuntut ilmu setinggi langit, karena kami tahu…
Bangsa ini hanya bisa berdiri tegak kalau rakyatnya cerdas!
Kami tidak mau jadi generasi rebahan yang hanya bisa mengeluh!
Kami ingin jadi generasi yang menjawab tantangan dengan kecerdasan dan aksi!
Kedua… Kami berkarya!
Kami manfaatkan teknologi!
Kami ciptakan konten yang mencerahkan, bukan yang menyesatkan!
Kami bangun desa dengan ide, kami bangun negeri dengan karya nyata!
Kami tidak mau jadi benalu di atas tanah ibu pertiwi!
Ketiga… Kami menjaga persatuan!
Kami tidak peduli kamu dari suku mana, agama apa, atau tinggal di mana!
Selama kamu cinta Indonesia, kamu adalah saudara kami!
Kami tolak segala bentuk perpecahan!
Kami lawan radikalisme dan intoleransi!
Keempat… Kami menjaga alam Indonesia!
Kami tahu… laut kita luas, hutan kita rimbun, gunung kita megah!
Tapi itu semua bisa musnah kalau kita abai!
Maka kami mulai dari hal kecil: tidak buang sampah sembarangan! Tidak merusak! Tidak mengambil tanpa izin!
Kami ingin anak-cucu kami masih bisa melihat indahnya negeri ini!
Saudara-saudaraku!
Kami tahu, perjuangan mencintai negeri ini tidak selalu mudah…
Ada cibiran…
Ada rintangan…
Tapi kami percaya, seperti kata Bung Karno:
"Berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!"
Dan hari ini…
Dengar baik-baik!
Sepuluh pemuda itu adalah kami!
Kami yang tak hanya menghafal Pancasila, tapi mengamalkannya!
Kami yang tak hanya menyebut “NKRI harga mati,” tapi membelanya dalam tindakan!
Kami yang siap jadi penerus bangsa, bukan pewaris yang manja!
Saudara-saudara!
Cinta pada Indonesia…
Bisa dimulai dari hal kecil!
Dari berkata jujur!
Dari menaati aturan!
Dari hormat pada guru, orang tua, dan sesama!
Karena bangsa yang besar…
Bermula dari rakyat yang berkarakter kuat!
Maka hari ini…
Dari panggung kecil ini…
Dengan dada yang penuh semangat…
Saya serukan kepada kalian semua:
“Bangkitlah pemuda Indonesia! Cintailah negeri ini, bukan hanya dengan kata… tapi dengan karya, dengan nyali, dan dengan aksi!”
MERDEKA!!!
Atas penampilannya yang impresif, Surya berhasil meraih Juara 3 dan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp1.000.000 dari panitia penyelenggara. Kemenangan ini disambut dengan penuh rasa syukur dan kebanggaan oleh keluarga besar MBS Trenggalek.
Ustadzah Aspuri Safitri, guru pendamping dari MAM Trenggalek yang setia membimbing Surya sejak awal persiapan, menyampaikan rasa bangganya.
“Alhamdulillah, ini menjadi kebanggaan bagi kami. Santri MBS Trenggalek mampu menunjukkan bahwa mereka bisa bersaing di panggung intelektual bersama siswa SMA, SMK, dan MA lainnya di Kabupaten Trenggalek. Ini bukti bahwa pendidikan berbasis pesantren juga melahirkan generasi cerdas dan berkarakter,” tuturnya.
Kepala Madrasah serta seluruh civitas akademika MBS Trenggalek turut memberikan apresiasi atas prestasi tersebut. Mereka berharap pencapaian ini menjadi inspirasi bagi para santri lainnya untuk terus berprestasi dan menyalakan semangat nasionalisme di tengah tantangan zaman. [Tim Redaksi]
COMMENTS