mbsmu.com Oleh : Drs. Sholeh Su'aidy --------------------------------- Satu keutamaan yang diperuntukkan buat orang yang melaks...
Oleh : Drs. Sholeh Su'aidy
---------------------------------
Satu keutamaan yang diperuntukkan buat orang yang melaksanakan puasa Ramadhan, yakni memperbanyak membaca al-Qur’an dengan tartil.
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Turmidzi dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah saw bersabda yang artinya sebagai berikut:
“Barang siapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka dia akan mendapatkan satu kebaikan. Saya tidak mengatakan “Alif lam mim” itu satu huruf, melainkan “alif” itu satu huruf, “lam” itu satu huruf, dan “mim” itu satu huruf”.
Keterangan hadits tersebut merupakan bentuk penyadaran kepada kita, agar memanfaatkan bulan Ramadhan dalam rangka untuk mengarahkan perhatian kita kepada petunjuk-petunjuk Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an. Dalam sabdanya yang lain yang diriwayatkan oleh Turmudzi dari Abu Sa’id, Nabi bersabda:
“Telah berfirman Allah tabaraka wa ta’ala: “Barang siapa disibukkan oleh Al-Qur’an dari membaca dzikir dan memohon sesuatu kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya seutama apa yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas kalam yang lain, adalah seperti keutamaan Allah atas hamba-Nya”.
Hadits tersebut menegaskan kepada kita bahwa tidak ada bacaan yang lebih utama diantara buku manapun di dunia ini yang bisa melebihi atau menandingi Al-Qur’an. Karena itu al-Qur’an juga merupakan tolok ukur utama dalam menilai teori-teori kebenaran yang dihasilkan oleh pengarang-pengarang buku terkenal. Maka sudah menjadi kewajiban ummat muslim manakala semua pengetahuan yang ia dapatkan di dunia ini, untuk penerapannya haruslah mengikuti petunjuk-petunjuk Al-Qur’an. Membaca al-Qur’an berarti juga mengingatkan kita tentang perbuatan apa saja yang dihalalkan dalam al-Qur’an dan perbuatan apa saja yang diharamkan oleh al-Qur’an.
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Nabi saw bersabda:
“Barang siapa membaca al-Qur’an, sementara dia berdiri dengan al-Qur’an itu sebagian malam dan siang, dia menghalalkan apa yang dihalalkan al-Qur’an, dan mengharamkan apa yang diharamkan al-Qur’an, niscaya Allah haramkan dagingnya dari api neraka”.
Jelaslah bagi kita bahwa dengan memperbanyak membaca al-Qur’an diharapkan kita selalu diingatkan terhadap petunjuk-petunjuk al-Qur’an yang berkaitan dengan mana yang halal dan mana yang haram, mana yang benar dan mana yang bathil. Maka sangat diutamakan manakala kualitas kita dalam membaca al-Qur’an selalu ditingkatkan ke arah pemahaman makna maupun maksud dari isi kandungan al-Qur’an.
Rasulullah saw pernah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari sebagai berikut:
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mengajarkan al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain”.
Semakin banyak kita mempelajari al-Qur’an, maka semakin besar petunjuk yang kita dapat, serta semakin besar nilai pahalanya di sisi Allah swt. Dan akan lebih besar lagi pahala yang kita dapat, manakala kita berusaha untuk mengajarkan apa yang telah kita bisa kepada orang lain. Lebih-lebih pada bulan suci Ramadlan yang mulia ini.
Semoga kita memperoleh kekuatan dari Allah untuk bisa melaksanakan semuanya. Amiin.
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Turmidzi dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah saw bersabda yang artinya sebagai berikut:
“Barang siapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka dia akan mendapatkan satu kebaikan. Saya tidak mengatakan “Alif lam mim” itu satu huruf, melainkan “alif” itu satu huruf, “lam” itu satu huruf, dan “mim” itu satu huruf”.
Keterangan hadits tersebut merupakan bentuk penyadaran kepada kita, agar memanfaatkan bulan Ramadhan dalam rangka untuk mengarahkan perhatian kita kepada petunjuk-petunjuk Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an. Dalam sabdanya yang lain yang diriwayatkan oleh Turmudzi dari Abu Sa’id, Nabi bersabda:
“Telah berfirman Allah tabaraka wa ta’ala: “Barang siapa disibukkan oleh Al-Qur’an dari membaca dzikir dan memohon sesuatu kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya seutama apa yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas kalam yang lain, adalah seperti keutamaan Allah atas hamba-Nya”.
Hadits tersebut menegaskan kepada kita bahwa tidak ada bacaan yang lebih utama diantara buku manapun di dunia ini yang bisa melebihi atau menandingi Al-Qur’an. Karena itu al-Qur’an juga merupakan tolok ukur utama dalam menilai teori-teori kebenaran yang dihasilkan oleh pengarang-pengarang buku terkenal. Maka sudah menjadi kewajiban ummat muslim manakala semua pengetahuan yang ia dapatkan di dunia ini, untuk penerapannya haruslah mengikuti petunjuk-petunjuk Al-Qur’an. Membaca al-Qur’an berarti juga mengingatkan kita tentang perbuatan apa saja yang dihalalkan dalam al-Qur’an dan perbuatan apa saja yang diharamkan oleh al-Qur’an.
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Nabi saw bersabda:
“Barang siapa membaca al-Qur’an, sementara dia berdiri dengan al-Qur’an itu sebagian malam dan siang, dia menghalalkan apa yang dihalalkan al-Qur’an, dan mengharamkan apa yang diharamkan al-Qur’an, niscaya Allah haramkan dagingnya dari api neraka”.
Jelaslah bagi kita bahwa dengan memperbanyak membaca al-Qur’an diharapkan kita selalu diingatkan terhadap petunjuk-petunjuk al-Qur’an yang berkaitan dengan mana yang halal dan mana yang haram, mana yang benar dan mana yang bathil. Maka sangat diutamakan manakala kualitas kita dalam membaca al-Qur’an selalu ditingkatkan ke arah pemahaman makna maupun maksud dari isi kandungan al-Qur’an.
Rasulullah saw pernah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari sebagai berikut:
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mengajarkan al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain”.
Semakin banyak kita mempelajari al-Qur’an, maka semakin besar petunjuk yang kita dapat, serta semakin besar nilai pahalanya di sisi Allah swt. Dan akan lebih besar lagi pahala yang kita dapat, manakala kita berusaha untuk mengajarkan apa yang telah kita bisa kepada orang lain. Lebih-lebih pada bulan suci Ramadlan yang mulia ini.
Semoga kita memperoleh kekuatan dari Allah untuk bisa melaksanakan semuanya. Amiin.
Drs. Sholeh Su'aidy
Ketua LPCR PDM Trenggalek
COMMENTS