mbsmu.com – November selalu menjadi bulan yang memoriable bagi keluarga besar Muhammadiyah. Kelahiran Organisasi bersimbol matahari ya...
Milad 106 Tahun Muhammadiyah
Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, bahwa Muhammadiyah lahir pada tanggal 18 November 1912. Maka ahad kemarin (18/11), organisasi Islam modern terbesar di dunia tersebut tepat memasuki usia ke 106 tahun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, milad Muhammadiyah selalu diperingati dengan beragam kegiatan di berbagai tempat dan wilayah. Seperti di Jawa Tengah misalnya, dalam rangka milad ini, PWM Jawa Tengah menggelar jalan sehat serempat di 35 kabupaten kota dengan diselingi pengumpulan donasi untuk korban bencana Tsunami Palu dan Donggala. Dari even tersebut terkumpul dana lebih dari 2 milyar rupiah. Berbeda dengan Jawa Tengah, PWM Jawa Timur memilih menggelar resepsi milad yang dipusatkan di Unmuh Surabaya. Dihadiri ribuan pengurus Muhammadiyah se Jawa Timur, acara resepsi milad diisi dengan ceramah oleh PP Muhammadiyah. Inti dari diadakannya peringatan Milad Muhammadiyah tersebut tidak lain adalah mengingatkan seluruh elemen persyarikatan dan juga bangsa Indonesia, bahwa pada 18 November telah lahir sebuah gerakan pembaharuan yang telah dan akan terus memberikan sumbangsih bagi umat, bangsa dan peradaban dunia, yaitu Muhammadiyah.
Terkhusus pada Milad 106 ini, Muhammadiyah mengambil tema “Ta’awun Untuk Negeri”. Ta’awun bermakna tolong-menolong. Melalui tema ini, Muhammadiyah ingin menegaskan kembali peran pentingnya untuk bangsa Indonesia, ditengah beragam persoalan bangsa yang kini tengah dihadapi. “Melalui milad ini, kami ingin meneguhkan kembali Muhammadiyah sebagai gerakan pelayanan sosial yang kemudian membangun kebersamaan melalui ta’awun”. Kata Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.
Milad Seabad Pandu Hizbul Wathan
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan atau yang lebih dikenal dengan HW merupakan salah satu organisasi Otonom Muhammadiyah yang bergerak di bidang Kepanduan. Mungkin banyak yang belum tahu, bahkan termasuk warga Muhammadiyah sendiri, bahwa seratus tahun yang lalu (18 November 1918), KH. Ahmad Dahlan telah mendirikan sebuah organisasi Kepanduan, yang awalnya ia beri nama Padvinder Muhammadiyah. Ketidaktahuan khalayak tentang HW bisa dimaklumi, karena memang Ortom Muhammadiyah yang pertama kali didirikan ini sempat mengalami episode menyedihkan yakni pembubaran, atau tepatnya peleburan ke dalam Organisasi Kepanduan Praja Muda Karana (Pramuka) pada tahun 1961. Puluhan tahun HW dimatikan dan baru bisa eksis kembali setelah era orde baru berakhir, sekitar tahun 1998.
Kini HW telah bangkit kembali. Hampir seluruh wilayah di Indonesia telah berdiri organisasasi yang memiliki ciri khas hasduk berwarna hijau tersebut dan tepat pada 18 November 2018 HW sukses memperingati seabad usianya.
Muktamar XXI Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Selain Pandu Hizbul Wathan, Muhammadiyah juga memiliki organisasi otonom yang bergerak di kalangan pelajar dan remaja yakni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Sama seperti Muhammadiyah, IPM memiliki struktur pimpinan mulai dari tingkat pusat sampai ranting. Berdasar AD/ART nya, IPM membatasi masa kepemimpinan satu periode selama dua tahun, kecuali di tingkat ranting yang hanya berlaku selama satu tahun. Pergantian pimpinan di IPM dilakukan dengan permusyawaratan. Permusyawaratan di tingkat pusat diistilahkan dengan Muktamar. Forum muktamar selain menjadi forum reorganisasi, juga berfungsi untuk meninjau kembali rumusan AD/ART serta menyusun program strategis organisasi berlambang deformasi bentuk pena tersebut.
Pada november 2018 ini, IPM akan menggelar muktamar ke 21. Bertempat di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, perhelatan Muktamar akan berlangsung selama lima hari, 17-21 November 2018 dengan tema “Meneguhkan Karya Nyata, Mendorong Generasi Berkemajuan”.
Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah
Secara historis Pemuda Muhammadiyah lahir lebih awal dari IPM. Pemuda Muhammadiyah resmi terbentuk pada tahun 1932, sementara IPM berdiri tahun 1961. Sama seperti IPM, pada November 2018 ini Pemuda Muhammadiyah (PM) juga akan menyelenggarakan pemilihan ketua umum untuk periode 2018-2021 melalui Muktamar ke 17. Perhelatan empat tahunan tersebut akan digelar pada tanggal 25-28 November mendatang. Berpusat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Forum permusyawaratan tertinggi dalam organisasi bersimbol bunga melati tersebut akan menentukan ketua Umum yang baru menggantikan Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak. Kabarnya, ada enam kandidat calon ketua umum yang bisa dipilih oleh muktamirin (peserta muktamar). Tema yang diusung oleh panitia penyelenggara pada perhelatan Muktamar kali ini adalah “Menggembirakan dakwah islam, memajukan Indonesia”. Arifin
COMMENTS