Ke Kota Udang, 4 Santri MBS Hadiri Muktamar XXI Ikatan Pelajar Muhammadiyah

mbsmu.com – Ikatan Pelajar Muhammadiyah tengah menyelenggarakan Muktamar ke 21 di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Sesuai jadwal, forum permusyawaratan tertinggi organisasi otomon (ortom) Muhammadiyah yang bergerak di kalangan remaja dan pelajar tersebut telah dimulai sejak Sabtu (17/11) dan akan berakhir hari ini Rabu (21/11). Tema yang diusung adalah “meneguhkan karya nyata, mendorong generasi berkemajuan”.

Seperti muktamar-muktamar sebelumnya, perhelatan dua tahunan tersebut selau menyedot perhatian pelajar dan remaja Muhammadiyah seantero Indonesia. Ribuan kader IPM hadir dari seluruh pelosok nusantara, mulai Aceh sampai Papua. Semua tumplek blek ikut memeriahkan perhelatan pesta demokrasi tersebut, baik sebagai peserta maupun penggembira. Kali ini diantara ribuan kader IPM yang hadir di Sidoarjo, terselip diantaranya empat santri Pondok Pesantren Modern MBS Trenggalek. Keempat santri tersebut adalah Aisyah Amara Laila Husna, M. Iqbal Alfarisqi, Assyfaul Fazzahroq dan Nasrullah Rizal Biqqi. Mereka hadir mewakili pengurus Pimpinan Ranting IPM MBS bersama dengan rombongan Pimpinan Daerah IPM Trenggalek.

Peserta Muktamar IPM XXI Kontingen Trenggalek

Bagi keempat santri MBS, keikutsertaan mereka dalam even muktamar menjadi pengalaman perdana. Kesan mendalam begitu mereka rasakan. Iqbal misalnya, santri kelas tiga asal Tulungagung tersebut menyatakan kebahagiannya karena bisa bertemu dengan ribuan kader IPM. “Sangat berkesan, disana saya bertemu dengan kader IPM dari seluruh Indonesia dan bisa bertatap muka langsung dengan Presiden”. ujar remaja bermata sipit itu. Senada dengan Iqbal, Nasrullah Rizal Biqqi dan Aisyah Amara juga mengutarakan kebanggaannya karena bisa bertemu dengan banyak kader IPM dari berbagai wilayah di Indonesia.

Sementara bagi Faza – Panggilan akrab Assyifa’ul Fazzahroq – keikutsertaannya dalam muktamar kemarin menjadi pengalaman berharga. Kepada redaksi mbsmu.com, gadis asal kecamatan Durenan tersebut bercerita banyak hal tentang pengalaman yang didapat dari arena muktamar. Mulai dari serunya melihat beragam yel peserta muktamar sampai mencermati pidato ketua PP Muhammadiyah dan Presiden Republik Indonesia. “Yel-yel dari Gresik dan Surakarta seru, pasukan mereka banyak”. Ujarnya. Namun ada sedikit kekecewaan yang ia rasakan karena tidak sempat menonton acara hiburan, yaitu konser amal bersama groub band Payung Teduh. “Sayang ga bisa lihat koser amal Payung teguh karena rombongan sudah harus kembali ke Trenggalek”. Pungkasnya.

Pembukaan Muktamar IPM dihdari oleh Presiden Jokowi

Bagi IPM, perhelatan muktamar kali ini terasa begitu berkesan. Pasalnya, untuk pertamakali dihadiri oleh presiden republik Indonesia. Dalam sambutannya, presiden memuji kreatifitas Pelajar Muhammadiyah, sebagaimana diberitakan koran Jawa POS edisi 20 November 2018. “Dua hari lalu saya melihat instagram tentang muktamar IPM. Saya lihat rame banget. Tutur Presiden. Bahkan, lanjut Jokowi ada hastag-hastag khusus. Beragam video ucapan selamat muktamar tidak hanya dari dalam negeri. Tapi, juga dari luar negeri. Misalnya, Thailand, Aljazair, Republik Dominika, dan Australia. “Jaringan IPM sudah mendunia, luar biasa”. Pujinya. Dalam kesempatan tersebut Presiden RI ke 7 itu berpesan kepada seluruh yang hadir agar bijak dalam menyikapi berita dimedia sosial. “ Media sosial jangan membuat pelajar kehilangan keindonesiaan. Kehilangan keislaman kita. Ukhuwah islamiyah dan wathoniyah harus terjaga. Jangan sampai karena pemilihan gubernur, wali kota, presiden, silaturohmi jadi tidak baik, pesannya. Anis