KH. Heru Saiful Anwar, MA/ Foto: Candra Dwi Aprida |
mbsmu.com - Dalam rangka Milad ke-6 MBS Trenggalek, pengajian umum bersama KH. Heru Saiful Anwar, M.A digelar di halaman Masjid Baitul Arqom Kampus Putra Pogalan Trenggalek pada hari Sabtu, (13/4/22)
KH. Heru Saiful Anwar, M.A merupakan pimpinan dari Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo, Jawa Timur.
Dalam pengajian umum ini, beliau menyampaikan banyak pesan kepada para santri dan wali santri yang hadir saat itu.
Beliau menyampaikan tentang janji Allah yang akan memberikan jalan rejeki kepada orang-orang yang mau berlajar agama Allah.
"Belajar agama itu jangan dikira ya Pak Buk. Nanti di MBS jadi apa! Akan jadi orang! Yakin pak, siapa yang belajar agama Allah akan memberikan jalan rizki. Ini janji Allah," tegasnya.
Dalam QS. At-Talaq Ayat 3, Allah SWT berfirman:
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ
Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Menurutnya, ada hal penting yang perlu diperhatikan dalam belajar.
"Belajar pentingnya ini. Ketika kita belajar harus suci," tuturnya.
"Apanya yang suci?" tanyanya retoris.
Yang pertama yaitu: niat. Niat bahwa belajar di pesantren MBS ini bukan untuk mencari ijazah, tetapi untuk beribadah tholabul ilmi.
"Bahwa belajar di MBS ini ibadah tholabul ilmi. Lek tujuannya ibadah tholabul ilmu ijazah akan dapat. Lek tujuannya ijazah, urung karuan ilmu mu oleh," jelasnya.
Yang kedua, berwudhu sebelum belajar.
"Para santri, saya ulangi berkali-kali, selalu wudhu, mau sekolah wudhu, mau belajar wudhu meskipun ndak wajib," tuturnya.
Kemudian, lanjutnya. Yang ketiga dan keempat yaitu: sholat dua rakaat kemudian melanjutkan dan memperbanyak shalawat Nabi.
"Yang namanya sholawat itu punyanya orang Islam. Dan ternyata, sholawat ini manjur banget. Maka nanti ya nak, kalau mau ujian di samping belajar baca sholawat sak okeh-okehe. InsyaAllah lulus. Dan ilmu ini, saya dapatkan dari orang Mesir saat kuliah dulu," jelasnya.
Beliau melanjutkan, bahwa keberhasilan orang hebat itu, rata-rata menjaga pandangan, yang ke dua makanan yang halal.
Kehalalan yang kita makan itu penting. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 173.
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةَ وَٱلدَّمَ وَلَحْمَ ٱلْخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ بِهِۦ لِغَيْرِ ٱللَّهِ ۖ فَمَنِ ٱضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya: Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan yang terakhir yaitu menegakkan sholat dan membaca Al-Qur'an.
Beliau juga menyampaikan tentang Ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara. Dalam hadis menyebutkan:
أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ
Artinya : Wahai saudaraku… Ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan perinciannya: (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) sungguh-sungguh, (4) bekal (biaya), (5)bersahabat (belajar) dengan ustadz, (6) membutuhkan waktu yang lama.
Yang terakhir, Ustadz Heru memberikan pesan kepada wali santri. Para wali santri tidak hanya sekedar menyerahkan anaknya ke MBS. Beliau mempunyai dua pesan.
"Pesannya ada dua, pertama do'akan, do'akan pondoknya, do'akan anaknya, doakan siapapun. InsyaAllah jika njenengan mendoakan, insyallah akan mendapatkan do'a panjenengan," tuturnya.
"Kata Rasulullah, kalau seseorang itu mendoakan dan orang yang didoakan itu tidak tau, maka malaikat akan mengamini, aamiin. Dan engkau akan mendapatkan do'amu," lanjutnya.
Pesan yang kedua, yaitu untuk mencarikan rizqi yang halal untuk anak-anaknya.
"Ini pesan kyai kami, kepada bapak ibu yang PNS saat itu. Pak Bu, mohon yang dikirim gaji pokok saja. Tambah-tambah nya untuk bapak ibu saja," candanya.
"Supaya Bapak Ibu guru yang ada di pesantren, tidak kesulitan untuk mendidik anak-anak njenengan," sambungnya. (Candra)
COMMENTS